Angin kemarau
meluruhkan daun-daun kering
dan membilas teriknya siang dengan air mata
Mengapa kaucabut juga ranting kering itu
sedang usianya tinggal setusuk duri
Mengapa kau masih juga mengais-ngais luka
dari wajah-wajah yang telah kehilangan sinarnya
MALANG, 24/04/2012
Ditulis oleh Rahadi W. untuk KISAH FIKSI KEHIDUPAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar