7.7.13

YA ROBBII, AKU MALU...



Ketika malam menggenang dalam sunyi, dan angin telah pulas dalam tidurnya
Aku termenung dalam kerisauan, memandang sajadah yang masih terlipat rapi, dan kitab-kitab yang berdebu

Aduhai, betapa tak pernah kusentuh mereka
karena aku terlalu enggan untuk sekedar menyapa-NYA
apalagi meminta bantuan-NYA
Karena kukira aku bisa mengalahkan dunia dengan kekuatanku sendiri
Kukira aku bisa meraih apa saja dengan kemauanku sendiri
Kukira aku bisa mengatur siapa saja dengan kepintaranku sendiri

Ketika dunia masih ada dalam genggamanku, aku tertawa melihat orang meratap-ratap memohon kepada-NYA... Untuk apa?
Bahkan aku tidak yakin bahwa DIA memang ada
Di mana DIA? Aku sulit mempercayai apa yang tak bisa kulihat sendiri

Hingga tiba-tiba dunia berbalik memunggungiku, dan orang-orang meninggalkanku, lalu semua yang kukerjakan sia-sia belaka
Pun setiap langkahku tak lain hanya berakhir di jalan buntu
Dan aku pun hanya bisa terperanjat dan bertanya, mengapa?

Dan rambut di kepalaku pun memutih sendiri tanpa kuperintahkan
Kulit mengeriput dan gigi tanggal satu demi satu tanpa bisa kutahan
Dan segala penyakit mengerubutiku tanpa bisa kutolak
Mengapa aku tak lagi berkuasa atas tubuhku sendiri?
Mengapa aku harus menjadi tua dan mati? Siapa yang menetapkan semua ini terjadi padaku?

DIA, kata orang padaku, yang menjadikan aku dari segumpal air kotor, kemudian menghidupkanku, dan kelak akan mematikanku
DIA, yang tak mungkin kulihat karena aku begitu kecilnya sedang DIA Maha Besar, Pencipta dan Pemelihara alam semesta ini
Seperti kuman tak bisa melihat manusia sedang kuman itu hidup dalam tubuh manusia, maka aku pun takkan mampu melihat-NYA walau aku hidup dalam naungan kebesaran-NYA,
namun bisa kurasakan pengaruh kuasa-NYA padaku seperti kurasakan kekuatan terpaan angin yang tak terlihat olehku

DIA yang menghidupkan dan mematikan, menciptakan dunia seisinya seraya memeliharanya sepanjang masa, takkan ada kesulitan bagi-NYA mengabulkan doa-doa orang-orang yang memohon
Mengapa aku tidak ikut memohon seperti orang-orang itu? Apa susahnya memohon, bahkan tak perlu membayar sepeser pun? Betapa bodohnya aku tidak ikut memohon kepada-NYA...

Namun Ya Robbii, aku malu menghadap-MU, membawa kebodohan dan kepongahanku ini
Ah, tiada lain hanya sesal yang tersisa, hanya berharap ampunan pada sisa umur yang sia-sia....

Malang, 29/07/2012

Ditulis oleh Rahadi W. untuk KISAH FIKSI KEHIDUPAN  


BAHU-BAHU RENTA TERKUTUK


Kutukan apa yang lebih berat
dari usia renta yang didera himpitan kehidupan


Bahkan hidup bagimu lebih menyiksa daripada kematian

Bahkan hidup merdeka bagimu lebih mengenaskan
daripada pesakitan yang hidup tercukupi dalam jeruji besi

Mengapa harus membanting tulang berebut sesuap nasi
hanya untuk memperpanjang hidup yang tak ingin kauperpanjang lagi

Bahu-bahu rentamu itu
telah berderit-derit tak sanggup lagi memikul 

Bahkan memikul jiwamu sendiri yang begitu ringan
pun kau sudah lelah

Mengapa kau berjalan menyeret-nyeret kaki
karena kakimu terasa berat oleh semangat yang menggelayuti kakimu
semangat yang tak mau lagi berdiri tegak berjalan sendiri
dan harus kau seret dengan susah payah agar tetap ada bersamamu
yang tak bisa kau tinggalkan begitu saja terserak di tepi jalan
karena dialah satu-satunya teman yang masih menemanimu untuk tetap hidup

Kapankah, saatnya ketika kau menadahkan tangan dan berkata,
Ya Tuhan, aku sudah capek
pensiunkan aku sebagai manusia

Malang, 17/05/2012


 

4.7.13

Download e-Book Kumpulan Cerpen Inspiratif



Hidup adalah Pilihan.  
Kata siapa?
Kalo begitu gue pilih jadi orang kaya dong! Hidup senang, kebutuhan selalu terjamin, Ya tho? Tapi nyatanya... mana coba? Hampir tidak ada di dunia ini yang sesuai dengan keinginan kita.

Ah, sobat... kamu hanya belum mengerti. Terlahir sebagai siapapun dirimu, Tuhan tetap memberimu pilihan, mau TERSENYUM BAHAGIA atau MENGGERUTU SELALU, terserah kamu.

Biarpun terlahir sebagai anak kuli bangunan, tapi kalau kamu mau tersenyum, tersenyumlah, Tuhan takkan menghalangi kamu tersenyum. Bila kamu tetap menggerutu walaupun ada rumah megah, mobil mewah, dan istri cantik menunggumu di rumah, maka sebesar apapun karunia Tuhan takkan membuatmu bahagia.

Pembaca yang budiman, KEHIDUPAN bisa menjelma dalam berbagai wajah. Darinya bisa terangkai berbagai macam KISAH. FIKSI atau kenyataan, kadang susah dibedakan. Mari membaca tiga cerpen inspiratif dalam e-book berikut ini, semoga bisa menambah wawasan kita tentang kehidupan.

DARI TUKANG SOL SEPATU TUA HINGGA LELAKI PILIHAN AYAHKU.


Berikut adalah cerpen-cerpen yang ada dalam e-book ini:
-  Tukang Sol Sepatu Tua .................  hlm. 5
-  Kaca Pecah ...................  hlm. 19
-  Lelaki Pilihan Ayahku ................ hlm. 33
Silakan download gratis e-booknya di sini.