23.6.13

OR FLP Malang 2012: Apaan sih?



 
Ih, apaan sih? Aku menjelit. Perasaanku agak bagaimanaaa gitu, waktu melihat postingan Mas Heri Cahyo di fesbuk. Bukan sembarang fesbuk, ini grup FLP Malang 2012 yang baru kumasuki beberapa hari. Heboh banget nih grup. Sehari aja nggak dibuka, notifnya dah panjaaang. Eh, ngomong apa tadi? O ya, postingan Mas Heri Cahyo itu, mulanya kelihatan menarik, tapi embel-embelnya....

Hm, anggota baru FLP diiming-imingi hadiah kalau menulis pengalaman selama OR FLP 2012. Ah, kenanganku jadi melayang kembali beberapa puluh tahun yang lalu. Waktu itu aku masih murid SD yang manis, ganteng, dan imut-imut. Pak Guru mengajak kami berjalan-jalan ke kebun binatang Wonokromo. Study tour, istilahnya waktu itu. Besoknya, Pak Guru memberi kami tugas mengarang dengan tema "jalan-jalan ke kebun binatang", dengan sebungkus kacang sebagai hadiahnya.

Aku pun menulis. "Pada suatu hari, Pak Guru mengajak kami berjalan-jalan ke kebun binatang. Aku senang sekali. Pak Guru menunjukkan bermacam-macam binatang. Yang paling menarik waktu Pak Guru menerangkan tentang monyet. Lihat anak-anak, monyet mempunyai mata, hidung, mulut, tangan, dan kaki, mirip manusia. Monyet bisa berjalan dengan kedua kaki, dan menyusui anaknya seperti manusia. Manusia dan monyet berasal dari nenek moyang yang sama. Itulah Teori Darwin. Aku mengangguk-angguk setuju, Pak Guru memang mirip monyet."

Aku tidak mengerti mengapa aku tidak mendapat kacang. Bahkan pelajaran Bahasa Indonesia di rapotku diberi nilai 5. Itulah, aku jadi trauma waktu masuk FLP, belum-belum sudah disuruh mengarang dengan tema "pengalaman mengikuti OR FLP". Ah, seandainya aku kemarin masuk FPI saja, bukan FLP, tentu tidak perlu menghadapi dilema seperti ini. Kubaca tulisan teman-teman yang sudah diposting di dokumen grup. Ah, mereka sudah menceritakan semuanya. Tidak ada yang perlu kutambahkan.

Tapi ini tugas. Lagipula, tidak keren masuk FLP tanpa ikut-ikutan menulis. Mengingat pengalaman buruk di masa lampu, aku me-wanti-wanti diriku agar jangan sekali-kali menyebut nama monyet. Maka kuawali tulisanku dengan... "Di hari Kamis yang cerah karena bakal libur panjang ini, jadi juga aku mengikuti OR FLP Malang. OMG, akhirnya jadi juga aku anggota FLP! Telah kuimpi-impikan hari ini siang-malam, sejak aku masih dalam kandungan. Lega rasanya, ternyata di FLP tidak ada yang mirip monyet". Ah, spontan kurobek-robek tulisan itu dan kubuang ke tempat sampah. (Sstt.. anggap saja tidak ada bagian itu tadi ya, takutnya ada yang tersinggung dibilang tidak ada yang mirip).

Sudahlah, aku memang tidak berbakat menulis tentang pengalaman-pengalaman seperti itu. Kalaupun ada yang berkesan bagiku, mungkin bagian tentang bergantian keluar-masuk lubang hola-hop itu. Asyik juga, rame. Setelah berbagai permainan nggak jelas, akhirnya ada juga yang cocok untukku. Om-om gaek macam aku ini ternyata lebih mahir kalau urusan keluar-masuk lubang. Sudah biasa. Anak-anak muda itu memang belum tahu caranya. Ih, ada pula yang aneh-aneh, masuk lubang bersama-sama berdua! Ck ck ck, anak jaman sekarang memang macam-macam tingkahnya.

Sudah deh, nggak menang juga nggak apa-apa. Hadiahnya cuma itu doang! Coba kalau hadiahnya rumah sama mobil, kubuat tulisan yang lebih "menyentuh" supaya jurinya tersedu-sedu tiga hari tiga malam. Tapi aku harus bertapa dulu di bawah Pohon Kesunyian. Di mana ya, ada pohon semacam itu? Ah, cuma Pak Mashdar Zainal yang tahu.

Ditulis oleh Rahadi W. untuk KISAH FIKSI KEHIDUPAN.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Komentar