Akhirnya
Kuteguk jua pahit salam perpisahanmu itu
dan kutelan hingga ke lambung hati
Malam-malam yang ternoda getir asam empedu itu
kini tinggal bekas luka yang mengering di hati
yang gersang
Aduhai, benih rindu di batu cadas
yang kutelantarkan tanpa air, tanpa matahari
mengapa masih tumbuh lebat meracuni jiwa yang
merana
MALANG, 27/04/2012
Ditulis oleh Rahadi W. untuk KISAH FIKSI KEHIDUPAN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Komentar